BADAI
Gumpalan
awan gelap telah menguasai
Bergerak
mengikuti arah angin
Berhembus
ke utara, selatan, timur dan barat
Ia tak
stabil
Terombang-ambing
tak karuan
Diri ini
berdecak kagum, namun juga merasakan ketakutan
Seketika
awan gelap menerobos, menutup langit biru
Dan angin
menyentuh bumi dengan kasarnya
Pohon
melambai, daun terbang kesana kemari
Saat
dirinya lelah dan berhenti
Dalam
sekejap butiran air turun seperti bidadari
Bersamaan
udara dingin menyeruak menusuk rusuk ini
Alunan nada bersemayam
dalam rasa, disisa hidupnya ia dedikasikan dengan alunan irama musik yang
indah.
Di hatinya telah
berdiri kokoh not-not balok yang tiap waktu ia mainkan.
Raganya tak jauh dari
benda-benda yang selalu melantukan tiupan yang mengundang selaksa tanya.
“indah sekali,
bagaimana bisa suara itu tercipta dengan indahnya kala sepasang tangan
menari-nari diatasnya”.
Rohnya masih berada di
sini, menikmati hidup berteman notasi yang berterbangan di pikirannya.
KEMBALI
Saat semua
telah sirna meninggalkan dunia fana
Ketika
lembah senyum tak lagi berharga
Kita tak
perlu membawa apa-apa
Cukup
berbekalkan hati bersih dan amalan ibadah
Bumi laksa
sejarah, matahari terluka parah dan bintang pergi tak terarah
Semua beradu
padu menjadi satu
Menjadikan
bumi porak poranda
Dan kita
kembali ke asal-Nya
Tanpa
satupun yang tersisa
Semua telah
mati, semua telah pergi
Tak ada
satupun yang terkecuali
Dan saat
inilah kita kembali
PIKIRKAN
Pikirkan
perasaan orang lain, khusunya orang tuamu
Bukan hanya
perasaanmu
Pikirkan
bagaimana keadaan orang lain, khusunya orang tuamu
Bukan hanya
keadaan dirimu
Bukankah
itu egois? Bukankah itu tak adil ?
TAK BERARTI
Ketika
sebuah perhatian terartikan perasaan cinta
Ketika
perselisihan diartikan permusuhan
Membuatnya
semakin hancur berantakan
Menjadikan
hidup sebagai alasan kesalahpahaman
Dan
kematian adalah solusi jitu permasalahan
Komentar
Posting Komentar
silahkan tulis pendapatmu :D