MY WORDS PART 4


BADAI
Gumpalan awan gelap telah menguasai
Bergerak mengikuti arah angin
Berhembus ke utara, selatan, timur dan barat
Ia tak stabil
Terombang-ambing tak karuan
Diri ini berdecak kagum, namun juga merasakan ketakutan
Seketika awan gelap menerobos, menutup langit biru
Dan angin menyentuh bumi dengan kasarnya
Pohon melambai, daun terbang kesana kemari
Saat dirinya lelah dan berhenti
Dalam sekejap butiran air turun seperti bidadari
Bersamaan udara dingin menyeruak menusuk rusuk ini


Alunan nada bersemayam dalam rasa, disisa hidupnya ia dedikasikan dengan alunan irama musik yang indah.
Di hatinya telah berdiri kokoh not-not balok yang tiap waktu ia mainkan.
Raganya tak jauh dari benda-benda yang selalu melantukan tiupan yang mengundang selaksa tanya.
“indah sekali, bagaimana bisa suara itu tercipta dengan indahnya kala sepasang tangan menari-nari diatasnya”.
Rohnya masih berada di sini, menikmati hidup berteman notasi yang berterbangan di pikirannya.


KEMBALI
Saat semua telah sirna meninggalkan dunia fana
Ketika lembah senyum tak lagi berharga
Kita tak perlu membawa apa-apa
Cukup berbekalkan hati bersih dan amalan ibadah
Bumi laksa sejarah, matahari terluka parah dan bintang pergi tak terarah
Semua beradu padu menjadi satu
Menjadikan bumi porak poranda
Dan kita kembali ke asal-Nya
Tanpa satupun yang tersisa
Semua telah mati, semua telah pergi
Tak ada satupun yang terkecuali
Dan saat inilah kita kembali



PIKIRKAN
Pikirkan perasaan orang lain, khusunya orang tuamu
Bukan hanya perasaanmu
Pikirkan bagaimana keadaan orang lain, khusunya orang tuamu
Bukan hanya keadaan dirimu
Bukankah itu egois? Bukankah itu tak adil ?


TAK BERARTI
Ketika sebuah perhatian terartikan perasaan cinta
Ketika perselisihan diartikan permusuhan
Membuatnya semakin hancur berantakan
Menjadikan hidup sebagai alasan kesalahpahaman
Dan kematian adalah solusi jitu permasalahan






Komentar