Di ujung jalan aku menemukan sebuah kata yang sangat
sederhana. Sabar. Namun kata itu tak berarti sederhana dialah kata yang bermakna
luar biasa. Sabar ketika aku harus menunggu sesuatu yang terbaik untukku. Sabar
saat aku harus rela menghabiskan waktuku untuk menanti sesuatu. Sabar saat aku
harus kuat dengan apa yang terjadi. Sabar saat aku harus mampu menahan rasa
yang tak bisa ku ungkap.
Tapi bukan berarti dengan sabar kita harus menyalahkan waktu.
Bukan berarti dengan sabar kita tak mau lagi mengenal lama waktu kita menunggu.
Kini sabar telah terkurung dengan rasa manusiawi yang
bergejolak. Namun tak mampu membebas dari sana. Tak mampu bertindak dengan
persepsi yang nyata. Hanya egoisme manusia yang melahap haris batasnya. Sabar.
dia tak pernah ada batasnya, dia senantiasa datang bersama putus asa. Tapi tak
pernah sejalan dengannya.
Merasuki ruang kosong dalam pikiran, mengoyaknya dalam sana. Tapi
tak bisa merusak yang telah tercipta indah dalam sana. Hanyalah putus asalah
yang akan melakukan hal itu. sabar. dia akan tetap menjaga pikiran tetap
berjalan sebagaimana mestinya.
Diperlintasan akal, sabar membukakan pintu maaf yang tulus
dan ikhlas. Sabar mampu membuat semua lebih indah. Sabar akan bersanding dengan
ketenangan. Ketenangan yang membuat kita merasa dingin dalam pikiran. Melancarkan
masalah yang berujung penyelesaian yang merintang.
Tenang. Dia akan selalu menanyakan kita. Menanyakan apakah kita siap
untuk melangkah. Apakah kita siap untuk berani membuka jalan. Apakah kita
berani mengambil kesempatang yang datang. karena dengan pikiran yang tenang
keputusan yang bijak mampu kita pijak. Mampu kita ambil dengan rapi dan apik. Dan
nantinya pula akan membuat kita tak merasa salah langkah.
Dengan pikiran yang tenang, dengan kepala dingin, kematangan
keputusan dan kesabaran kita mampu mengambil keputusan yang benar. Insyaallah.
Aku kembali dalam ketenangan jiwa dan pikiran yang telah
menyelimutiku. Keduanya mampu membuatku mampu memilih hidupku. Mampu membuatku
merasa mantap dalam melangkah.
Merekalah teman setia yang ada dalam tubuhku, mereka tak
nyata namun mampu membuat hidupku lebih berwarna. mereka hanya sebuah kata tapi
menyiratkan kesungguhan yang bisa kulihat dengan hati bukan dengan mata.
Aku pernah memikirkan bagaimana hidup yang sempurna. tapi aku
salah hidup tak pernah sempurna, hanya tindakan nyata kita yang akan membawamu
ke hidup yang sesungguhnya.
Komentar
Posting Komentar
silahkan tulis pendapatmu :D