dear "ndut" (?) : maaf, terima kasih!

Suatu ketika aku datang padamu, membawa sebuah luka dan kau mengobatinya. lalu kau pergi begitu saja. aku tak menyalahkanmu. harusnya aku berterima kasih padamu. tapi. semua sudah terlambat. 
suatu ketika aku kembali menemukanmu dalam luka lama yang aku tak tahu. aku tak bisa mengusikmu. aku tak bisa mendekatimu. bukan karena aku tak mau, tapi kau sendiri yang katakan itu. 
lewat tulisan ini, aku ingin berterima kasih padamu. 
maaf, aku selalu merepotkanmu, i'm so glad! kamu meluangkan waktumu hanya untuk mendengarkanku bercerita. maaf, aku selalu mengusikmu di tengah kesibukanmu, aku senang walau seperti itu kau masih ada waktu untukku.
Setiap malam bukuku terisi tulisan tentang dirimu. jemariku tak pernah berhenti menulisnya. bahkan ada-ada saja cerita, tulisan yang akan aku tulis.  aku pernah berharap kau sudi membacanya sampai tuntas. tapi itu tak pernah bisa. bahkan satu buku tak cukup untuk menuliskan semuanya tentangmu. 
Aku ini bodoh atau memang sangat bodoh? aku menunggumu. bahkan aku sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. tapi dirimulah yang menguatkanku. aku kuat, karena dirimu. 
Tak ada orang sepertimu, aku memang aneh. karena itu aku menyukaimu. kau orang yang pandai karena itu aku mencintaimu. kau yang membuatku menangis, tapi kaulah yang membuatku tertawa. kamu penyebab aku sakit, tapi hanya kaulah obatnya. itulah cinta. maafkan aku, yang memiliki perasaan yang salah. salah karena mencintaimu. maafkan aku yang selalu memikirkanmu. maafkan aku yang tak mampu menghapus sendau gurau indah itu. waktu yang singkat untuk menjalani semua ini. sampai akhirnya semua berakhir.
Saat itu, saat kau mengatakannya. aku benar-benar tak percaya. aku tak menangis, bahkan aku sama sekali tak bersedih. kau tahu itu karena apa? itu karenamu. kata-katamu yang bijak mampu membuatku menerima semuanya. karenamu, semua kata-katamu mampu menghipnotisku, mampu menghapus air mata sebelum mengalir. mampu membungkam mulutku agar aku tak bersua. terima kasih!
Sejak saat itu aku tak tahu bagaimana kabarmu. mengerti tentang dirimu. bahkan aku masih berusaha untuk tak lagi dingin. aku berusaha untuk kembali saat kita pertama kenal. susah. aku tahu. ini butuh waktu. biarkan semua berjalan, aku tak akan melupakanmu. itu keinginanku. aku akan bisa. kau adalah pemberi warna dalam hidupku. kita hanya berteman. aku tahu. 
Aku akan melepaskan perasaan ini, tapi aku tak berjanji. bukan karena aku masih mengharapkanmu, tapi biarkan semua ini berjalan sebagaimana mestinya. bisa jadi aku cepat meninggalkan semua itu. bisa jadi aku sulit untuk meninggalkannya. aku tak akan melupakannya. aku hanya melepasnya. aku tak akan melupakan kenangan itu, karena itu akan selalu ada dalam memoriku. 
terima kasih atas semua yang kau beri, waktu, pemikiran, semangatmu dan semuanya. sampai kapanpun kita akan berteman, dan tak berubah. 
maafkan semua kesalahanku. semua yang kau anggap salah. termasuk perasaan ini. maaf, terima kasih!

Komentar