Untuk orang yang aku sakiti



Untuk orang yang aku sakiti
Mungkin maaf yang berulang kali aku ucapkan tak mampu menebus kesalahanku terhadapmu. Mungkin sesaat aku mencoba untuk menjelaskan kau tak akan mendengarkanku. Dan berbagai kemungkinan yang lain. Kita sudah sama-sama dewasa. Mungkin kenyataannya aku yang masih kekanak-kanakan, atau bahkan kamu sendiri. Kau mempunyai banyak cinta yang bisa kau tebarkan untuk orang-orang yang mencintaimu juga. Di sekitarmu banyak yang menyayangimu. Tak terkecuali aku. Aku menyayangimu. Dan saat ini sayang itu sebatas kau kakakku dan aku adikmu. Sebatas adik terhadap kakaknya.
Aku tak bermaksud untuk menyakitimu. Pada awalnya aku hanya peduli akan kesehatanmu. Aku tak tega melihatmu merintih kesakitan saat emosimu tak stabil. Syaraf-syarafmu mengejang. Aku tahu semua itu. Aku tak tega. Aku hanya membantu agar kau tetap bahagia. Kau tetap berada di samping orang yang kau sayangi. Aku. Tapi pada kenyataannya itu akan menimbulkan rasa sakit. Maaf, bukan maksudku untuk menyakitimu. Dan maaf aku harus mengakhiri semua ini. Yang barusan aku pikirkan adalah jika hubungan ini berlanjut aku tak tahu lagi seberapa rasa sakit yang akan kau rasakan karena aku. Karena aku. Dan kau mungkin tak pernah tahu seberapa besar rasa bersalah jika aku tetap melanjutkan semua ini. Semakin besar kau merasakan sakit hati  besar pula aku merasa bersalah. Kakak begitu setiap aku memanggilmu. Aku tak tahu bagaimana harus mengakhiri semua ini dengan cara baik-baik.
Mengakhiri sejak awal -dengan rasa sakit yang tak sebesar saat kau harus mengetahui bahwa harapanmu terhadapku tak sama dengan kenyataannya- itu lebih baik  menurutku. Mungkin saat ini kau marah, kau benci dan kau kecewa. Tak apa. Itu memang yang sepantasnya aku terima. Ternyata niatku hanya akan menimbulkan sakit hati pada akhirnya. Aku tak akan menyalahkanmu. Tak akan karena sumber masalah itu adalah aku. Maaf. Mungkin hanya kata itu yang bisa aku lakukan. Maaf rasa cinta itu tak mampu aku balas. Sayang? aku sudah menjelaskan bahwa aku menyayangimu sebagaimana adik kepada kakaknya.
Kakak, setiap panggilan untukmu, setiap pesan singkatmu dimana aku merasa kau membutuhkanku. Dan kau tahu aku semakin tak bisa untuk melanjutkan semua ini. Aku takut kau terlanjur tak bisa melepasku. Dan suatu ketika aku meninggalkanmu dengan pilihanku,  kau tak bisa menerima kenyataan itu. Aku mencintai seseorang yang lain. Bukan dirimu, maafkan aku. Kau bukan orang jahat. kau adalah orang yang sangat baik. Dan aku tak pantas bersamamu. Aku adalah orang yang sangat jahat. Jahat karena telah menyakitimu. Maaf jika rasa itu tak mampu aku balas. Cukup untukku menyakitimu. Kau berpikir aku membahagiakanmu. Padahal sebaliknya, bahagia itu pada akhirnya hanya akan membuatmu sakit sesakitnya. Aku tak bisa melanjutkan semua ini. Maaf.
Terima kasih kau telah menyayangiku, terima kasih untuk semua rasamu padaku. Maaf aku tak bisa membalasnya.

Komentar